Era bisnis sosial semuanya telah ada di sini dan hal ini akan menjadi jelas betapa transformatifnya teknologi internet saat ini.
Tetapi banyak yang masih bertanya, "Apakah memanfaatkan jejaring sosial untuk kepentingan bisnis benar-benar berarti?"
Di era teknologi informasi saat ini banyak perusahaan mengadopsi dari teknologi media sosial, katakanlah Facebook untuk menjangkau pelanggan atau YouTube untuk menampilkan sebuah produk baru. Ini adalah sebuah langkah awal yang baik, tetapi masih ada lebih banyak lagi media sosial yang ditawarkan. Media Sosial hanyalah salah satu dimensi dari bisnis sosial yang berkembang saat ini.
Lewatlah sudah hari-hari yang membatasi dari usaha anda atau bahkan seluruhnya yang membatasi akses karyawan ke internet dan Platform Media Sosial lainnya. Hari ini, dengan menggabungkan alat jaringan sosial - internal dan eksternal - dengan kemampuan analitik yang canggih, banyak perusahaan mengubah proses bisnis mereka dan membangun kembali hubungan yang lebih erat di antara mereka, pelanggan, karyawan dan mitra bisnis dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat. Inilah yang membuat bisnis Jaringan Sosial dapat merangkul lebih banyak orang untuk menciptakan nilai bisnis baru dan peluang baru.
Perusahaan terdepan, termasuk China Telecom, Nokia, Cemex mengerti apa artinya untuk merangkul jaringan sosial. Mereka mengakui bahwa mereka tidak mampu untuk mengesampingkan teknologi sosial dalam perkembangan perusahaan mereka.
Sementara itu untuk memanfaatkan sebuah teknologi sosial, organisasi ini banyak menciptakan budaya bisnis baru, dimana karyawan dituntut untuk mempunyai keahlian berkomunikasi dan berbagi ide dengan rekan-rekan mereka, dan belajar dari orang lain untuk menciptakan produk baru, dan membangun sebuah merek dagang. Tesis dari sebuah organisasi perusahaan tidak hanya melihat kekuatan di balik jejaring sosial, tapi mereka aktif untuk menggabungkan jaringan sosial dengan analisis canggih untuk mengumplkan wawasan dari aktivitas sosial dan perilaku untuk mencari tahu apa yang mereka butuhkan untuk memperbaiki kekurangan dari produk mereka atau jasa yang mereka tawarkan kepada masyarakat luas.
Banyak eksekutif muda atau kalau boleh saya sebut sebagai The Young Entrepreneur mengakui bahwa pengaruh dari sebuah jejaring sosial sangatlah kuat dalam berkembangnya bisnis mereka, bahkan jika mereka masih bertanya-tanya di balik pikiran mereka apakah itu hanya sebuah wastafel waktu. Namun, ketika mereka memutuskan bahwa ada potensi pasar yang terbuka, eksekutif ini terpaku dan mencoba mencari tahu bagaimana menerapkan teknologi sosial untuk perusahaan mereka, dan bagaimana untuk melibatkan dan memberdayakan karyawan mereka untuk turut serta berpartisipasi.
Berikut adalah trik dengan bisnis sosial: Fokus pada orang-orang dan budaya.
Tetapi banyak yang masih bertanya, "Apakah memanfaatkan jejaring sosial untuk kepentingan bisnis benar-benar berarti?"
Di era teknologi informasi saat ini banyak perusahaan mengadopsi dari teknologi media sosial, katakanlah Facebook untuk menjangkau pelanggan atau YouTube untuk menampilkan sebuah produk baru. Ini adalah sebuah langkah awal yang baik, tetapi masih ada lebih banyak lagi media sosial yang ditawarkan. Media Sosial hanyalah salah satu dimensi dari bisnis sosial yang berkembang saat ini.
Lewatlah sudah hari-hari yang membatasi dari usaha anda atau bahkan seluruhnya yang membatasi akses karyawan ke internet dan Platform Media Sosial lainnya. Hari ini, dengan menggabungkan alat jaringan sosial - internal dan eksternal - dengan kemampuan analitik yang canggih, banyak perusahaan mengubah proses bisnis mereka dan membangun kembali hubungan yang lebih erat di antara mereka, pelanggan, karyawan dan mitra bisnis dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat. Inilah yang membuat bisnis Jaringan Sosial dapat merangkul lebih banyak orang untuk menciptakan nilai bisnis baru dan peluang baru.
Perusahaan terdepan, termasuk China Telecom, Nokia, Cemex mengerti apa artinya untuk merangkul jaringan sosial. Mereka mengakui bahwa mereka tidak mampu untuk mengesampingkan teknologi sosial dalam perkembangan perusahaan mereka.
Sementara itu untuk memanfaatkan sebuah teknologi sosial, organisasi ini banyak menciptakan budaya bisnis baru, dimana karyawan dituntut untuk mempunyai keahlian berkomunikasi dan berbagi ide dengan rekan-rekan mereka, dan belajar dari orang lain untuk menciptakan produk baru, dan membangun sebuah merek dagang. Tesis dari sebuah organisasi perusahaan tidak hanya melihat kekuatan di balik jejaring sosial, tapi mereka aktif untuk menggabungkan jaringan sosial dengan analisis canggih untuk mengumplkan wawasan dari aktivitas sosial dan perilaku untuk mencari tahu apa yang mereka butuhkan untuk memperbaiki kekurangan dari produk mereka atau jasa yang mereka tawarkan kepada masyarakat luas.
Banyak eksekutif muda atau kalau boleh saya sebut sebagai The Young Entrepreneur mengakui bahwa pengaruh dari sebuah jejaring sosial sangatlah kuat dalam berkembangnya bisnis mereka, bahkan jika mereka masih bertanya-tanya di balik pikiran mereka apakah itu hanya sebuah wastafel waktu. Namun, ketika mereka memutuskan bahwa ada potensi pasar yang terbuka, eksekutif ini terpaku dan mencoba mencari tahu bagaimana menerapkan teknologi sosial untuk perusahaan mereka, dan bagaimana untuk melibatkan dan memberdayakan karyawan mereka untuk turut serta berpartisipasi.
Berikut adalah trik dengan bisnis sosial: Fokus pada orang-orang dan budaya.
Manusia oleh alam disebut makhluk sosial, karena setiap orang secara alami membentuk jaringan berdasarkan kepercayaan dan minat yang sama. Dengan teknologi sosial, eksekutif menyediakan alat yang diperlukan bagi karyawan mereka untuk berkreativitas dan menemukan komunitas yang mereka senangi.
Bisnis Sosial Pada Pekerjaan
Konsep bisnis sosial dapat terdengar secara abstrak, tetapi pertimbangkan dua contoh yang sangat berbeda dari bagaimana teknologi sosial dapat mengatasi masalah besar dan kecil.
Kami selalu menjadi makhluk sosial. Ketika kita menerapkan teknolgi sosial dan pedoman perusahaan kami untuk bisnis, dan saat itulah perubahan besar akan terjadi. Seperti PC, Mainframe atau Internet, inovasi tersebut akan membentuk kembali sebuah pengalaman kerja. Dalam prosesnya, akhirnya media sosial akan memisahkan mereka sebagai pemenang dan pecundang.
Bisnis Sosial Pada Pekerjaan
Konsep bisnis sosial dapat terdengar secara abstrak, tetapi pertimbangkan dua contoh yang sangat berbeda dari bagaimana teknologi sosial dapat mengatasi masalah besar dan kecil.
Kami selalu menjadi makhluk sosial. Ketika kita menerapkan teknolgi sosial dan pedoman perusahaan kami untuk bisnis, dan saat itulah perubahan besar akan terjadi. Seperti PC, Mainframe atau Internet, inovasi tersebut akan membentuk kembali sebuah pengalaman kerja. Dalam prosesnya, akhirnya media sosial akan memisahkan mereka sebagai pemenang dan pecundang.
Candrameda Al GhozaliTentang Penulis:
Candrameda Al Ghozali adalah seorang profesional muda di bidang advertising dan desainer grafis. Dan mempunyai sebuah usaha Digital Printing yang bernama Depot Seni Grafis (DSG) yang berlokasi di daerah Sidoarjo - Jawa Timur. DSG juga mempunyai sebuah blog/website yang beralamatkan depotsenigrafis.blogspot.com dan untuk info harga dari produk DSG, anda bisa klik tautan berikut :Promo Harga Cetak Digital Printing Indoor dan Outdoor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar