Rabu, 03 Agustus 2011

The Art of The JPG Technology

 Salah satu jenis usaha yang bisa dikata cukup memiliki potensi untuk berkembang besar adalah digital printing. Bagi orang-orang yang butuh jasa cetak mencetak cepat, digital printing merupakan solusi yang paling tepat. Kecepatan dan proses kerja yang serba instant memang kelebihan digital printing. Tidak hanya itu, produksi digital printing juga bisa dilakukan dalam jumlah yang lebih sedikit, atau bahkan satu. Tapi kembali lagi, jika membandingkan digital printing dan percetakan offset atau konvensional, masing-masing tetaplah punya kelebihan dan penggemarnya masing-masing.

Menilik sejarah industri digital printing di tanah air, digital printing baru dikenal masyarakat Indonesia dalam lima atau enam tahun lalu. Ketika itu, gerai digital printing baru hadir satu atau dua saja. Dan konsumennya pun barulah segelintir orang. Maklum ketika itu, orang Indonesia belum begitu familiar dengan urusan cetak digital yang serba cepat ini.

Banyak pelaku usaha digital printing mengisahkan, mereka yang membuka usaha digital printing di masa awal atau sekitar tahun 2002-an, mengaku cukup sedih dan hampir putus asa karena minimnya order.

Sebagai catatan saja, bisnis digital printing butuh investasi yang cukup besar ketika itu. Harga mesin printingnya saja, kebanyakan berada di kisaran harga lebih dari Rp 100 juta, belum lagi untuk yang lain-lain. Bisa dipastikan, untuk memulai usaha digital printing sedikitnya butuh modal Rp 200 jutaan. Jadi kalau tidak ada order, bagaimana untung dapat diraih atau setidaknya modal dapat kembali.

Biar berjalan pelan, digital printing terus tumbuh dengan semakin banyak pelaku usahanya. Selain itu, pemikiran masyarakat awam akan digital printing juga makin terbuka. Boleh dikata, dalam waktu tiga atau empat tahun, digital printing sudah menjadi industri baru yang memiliki potensi.

Konsistensi adalah kunci keberhasilan melambungnya digital printing sebagai industri baru yang manis. Kesabaran dari para pelaku usaha yang sudah ada, rupanya menginspirasikan banyak orang untuk turut menyelami bisnis digital printing. Dalam waktu singkat, pengusaha digital printing berwajah baru lahir dan meramaikan bisnis ini.

Bagian dari promosi
 
Promosi jelas menjadi bagian penting dari kegiatan pemasaran. Tujuannya, tak lain adalah untuk mendatangkan konsumen yang kemudian menghasilkan laba. Dengan promosi yang gencar dan efektif sebuah usaha dapat dikenal masyarakat luas, dan bukan tidak mungkin akan memiliki banyak pelanggan.

Banyak hal bisa dilakukan oleh digital printing. Utamanya yang menyangkut urusan promosi dan advertising. Bidang promosi dan advertising dalam negeri memiliki potensi yang cukup terbuka, hanya saja peluang ini belum digarap dengan maksimal oleh para pelaku usahanya.

Dalam skala yang lebih kecil, di komunitas ini kebutuhan berpromosi terbilang tinggi. Pasalnya, banyak usaha hadir dan berkembang di kawasan ini. Usaha-usaha itu sudah pasti butuh promosi meski hanya berbentuk spanduk atau poster. Dan untuk itulah usaha digital printing dibutuhkan.

Usaha yang ada di komunitas ini juga beragam jenis dan levelnya. Ada perusahaan besar berskala internasional, dan ada pula usaha kecil dan menengah. Semua itu adalah bagian dari pasar digital printing. Digital printing sendiri memang hadir untuk membantu siapapun yang membutuhkan jasanya. Jadi, dengan demikian bisa disimpulan, pasar digital printing adalah perusahaan atau usaha jenis apa saja dan dari level mana saja yang penting butuh promosi dalam bentuk cetakan berbasis digital.

Menurut Fensi Galatia, Pimpinan Gradasi Printing, bisnis digital printing adalah bisnis yang menjanjikan. Pasarnya sekarang makin terbuka. Semua kalangan, baik perusahaan ritel maupun besar membutuhkan jasa ini. “Digital printing terbuka untuk siapa saja yang,” katanya.

Senada dengan Fensi, Pengelola Print Press, Felix Adrianto menyatakan industri digital printing memiliki pasar yang sangat luas. Dengan harga yang makin bersaing, konsumen yang dijangkau akan semakin luas. Lebih dari itu, varian produk digital printing yang dibuat juga bermacam-macam jenisnya. Itu menyebabkan masyarakat kian memiliki banyak pilihan dalam penyediaan kebutuhan produk cetak atau printing berteknologi digital. “Banyak produk bisa dibuat oleh digital printing. Dengan begitu, konsumen makin memiliki banyak pilihan,” tegas Felix.

Berbasis teknologi tinggi, tentunya digital printing tak terlalu sulit untuk berinovasi. Apalagi untuk menelurkan produk-produk baru. Dengan bantuan teknologi yang canggih, inovasi produk bisa dilakukan dengan cepat. Hal ini tentu juga membuka peluang baru untuk menghasilkan profit bagi pengusaha digital printing.

Dengan berinovasi, para pengusaha digital printing akan dapat bersaing satu sama lain. Tidak hanya sekedar menawarkan harga yang kompetitif, produk-produk baru yang lebih efektif karya digital printing juga dibutuhkan. Lebih dari itu, inovasi sendiri juga dapat dikata sebagai bukti eksistensi sebuah gerai digital printing.

Tantangan bisnis

Seperti bisnis pada bidang lainnya, digital printing juga punya tantangan. Paling dominan, kata para pelaku usaha digital printing yang ditemui AdInfo adalah harga. Menurut mereka, harga jasa digital printing sekarang terbilang gila-gilaan alias murah sekali. Harga yang murah itu serasa menjadi bumerang bagi pelaku usaha digital printing. Jika menjual dengan harga murah, tentu pemasukan akan semakin minim, berbanding terbalik dengan cost produksi dan operasional yang harus dikeluarkan.

“Kalau diperhatikan, harga sekarang itu luar biasa murah. Apalagi ada yang memajang harga murah terang-terangan. Hal itu justru membuat citra digital printing terkesan sebagai produk murahan, dan cara itu sangat disayangkan,” tegas Irwan Nursalim, Marketing Director Glad Printing.

Harga sekarang yang lebih ekonomis ketimbang harga jasa digital printing beberapa tahun lalu memang benar adanya. Itu dikarenakan, salah satunya, adalah banyaknya suplier mesin cetak dan bahan baku sekarang ini. Para pengusaha memiliki banyak pilihan untuk memasok mesin dan bahan baku yang akan digunakan. Harga mesin dan bahan baku tersebut juga bervariasi, ada yang murah dan ada pula yang mahal.

“Harga digital printing beberapa tahun lalu memang tinggi. Berbeda dengan sekarang yang jauh lebih murah. Fenomena ini terjadi karena makin banyaknya mesin dan bahan baku yang murah. Pengusaha digital printing pun semakin memiliki banyak pilihan untuk memenuhi bahan-bahan dasar usaha mereka,” sambung Aguzt.

Selain harga, menekuni bisnis digital printing juga butuh keahlian. Dan keahlian itu tentunya merupakan tantangan tersendiri bagi pelaku usaha digital printing. Pemahaman akan mesin, proses printing, desain, serta manajerial mengelola usaha jelas dibutuhkan sebelum memulai bisnis ini.

Kemudian, persaingan bisnis digital printing sekarang ini juga mulai ketat. Banyak usaha digital printing baru bermunculan. Mereka hadir dengan menawarkan produk-produk printing digital, kembali lagi dengan harga yang bersaing. Jika tak pandai mengatu strategi, bukan tak mungkin usaha digital printing yang pasif akan gulung tikar.

Persaingan merupakan bunga dari kegiatan usaha. Jika tak ada persaingan, tak akan ada upaya untuk mengembangkan diri. Dan hal itu berlaku juga dalam bisnis digital printing. Dengan persaingan, para pengusaha digital printing yang ada terus meningkatkan kualitas pelayanannya.

Target konsumen

Memulai usaha digital printing dengan ukuran kelas menengah, sepertinya butuh modal yang sedikit besar. Agar serius, akan lebih jika sejak awal memulai bisnis ini sudah memiliki mesin printing. Pun begitu, ada beberapa pengusaha digital printing yang memberanikan diri untuk membuka usaha ini tanpa memiliki mesin printing.

Investasi bisnis digital printing, paling banyak akan disalurkan untuk pengadaan mesin printing. Jika mau yang bagus, mesin printing yang ada dibanderol dengan harga di atas Rp 100 juta. Ditambah dengan yang lain-lain, seperti tempat, bahan baku, dan karyawan, paling tidak untuk memulai bisnis digital printing butuh modal Rp 200 jutaan.

Biarpun modal awalnya besar, tapi menjalankan bisnis digital printing di komunitas ini, jangan terlalu berharap akan bertemu konsumen dari kalangan perusahaan besar. Sebab di daerah ini tak banyak perusahaan besar berskala multi nasional.

“Untuk layanan digital printing, pelanggan yang paling sering kami temui adalah pelanggan dari pengusaha ritel. Dan itu bisa dimaklumi karena kondisi pasar di sini yang memang seperti itu. Di Serpong, paling banyak pengusaha ritel,” papar Gatot. S, Store Manager Multiplus WTC Matahari Serpong yang juga menyediakan layanan digital printing.

Jika memiliki tim dan strategi marketing yang handal, bukan tak mungkin pengusaha digital printing yang berlokasi di komunitas ini dapat berekspansi ke Jakarta atau ke daerah lain. Dengan begitu, mereka bisa membuka peluang untuk mendapatkan klien dari kalangan perusahaan besar.

Dalam bisnis digital printing, makin sering mesin printing beroperasi tentu akan semakin banyak uang yang dihasilkan. Atau dengan kata lain, memiliki bisnis digital printing sama saja dengan memiliki mesin pencetak uang.

Semoga artikel ini bermanfaat buat anda semua***

Sumber : http://www.infokomunitas.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sponsor