Kamis, 13 Oktober 2011

Kisah Sukses Steve Jobs


Jobs menikahi Laurene Powell pada tanggal 18 Maret 1991. Pemimpin upacaranya adalah bhiksu Buddha Zen, Kobun Chino Otogawa. Keduanya dikaruniai seorang putra dan dua putri. Jobs juga memiliki seorang putri, Lisa Brennan-Jobs (lahir 1978), dari hubungannya dengan pelukis asal Wilayah Teluk San Francisco, Chrisann Brennan. Ia sempat membesarkan putrinya sendiri ketika Jobs menolak bertanggung jawab dengan mengklaim ia steril; ia kemudian mengakui tanggung jawabnya.

Dalam biografi tidak resmi, The Second Coming of Steve Jobs, penulis Alan Deutschman melaporkan bahwa Jobs pernah mengencani Joan Baez. Deutschman mengutip Elizabeth Holmes, teman Jobs ketika di Reed College, bahwa ia "percaya bahwa Steve menjadi pacar Joan Baez karena Baez pernah menjadi pacar Bob Dylan." Dalam biografi tidak resmi lainnya, iCon: Steve Jobs karya Jeffrey S. Young & William L. Simon, para penulisnya menyatakan bahwa Jobs mungkin telah menikahi Baez, namun usianya pada waktu itu berarti tidak mungkin bagi mereka untuk memiliki anak.

Jobs juga merupakan penggemar Beatles. Ia mengutipnya beberapa kali dalam pidato intisarinya dan juga wawancara di konser Paul McCartney. Ketika ditanyai mengenai model bisnisnya dalam acara 60 Minutes, ia menjawab:

    "Model bisnis saya adalah The Beatles: Mereka adalah empat orang yang sama-sama mengurangi perilaku negatif satu sama lain; mereka seimbang. Dan keseluruhannya lebih baik daripada bagian-bagiannya. Hal-hal hebat dalam bisnis tidak dilakukan oleh satu orang, melainkan sekelompok orang".

Pada tahun 1982, Jobs membeli apartemen di The San Remo, sebuah gedung apartemen di New York City dengan reputasi politik yang progresif, tempat Demi Moore, Steven Spielberg, Steve Martin, dan Putri Yasmin Aga Khan, putri Rita Hayworth, juga memiliki apartemen. Melalui bantuan I.M. Pei, Jobs menghabiskan beberapa tahun merenovasi apartemennya di dua lantai teratas menara utara bangunan ini, hanya untuk dijual lagi dua dasawarsa kemudian kepada pemain utama U2, Bono. Jobs tidak pernah pindah ke sana.

Tahun 1984, Jobs membeli sebuah puri Kolonial Spanyol berkamar 14 seluas 17.000-ft² (1,600 m²) yang dirancang oleh George Washington Smith di Woodside, California, dikenal sebagai Jackling House. Meski berada dalam keadaan hampir tidak terurus, Jobs menetap di puri ini selama sepuluh tahun. Menurut laporan, ia menyimpan sepeda motor BMW tua di ruang tamu, dan mengizinkan Bill Clinton memakainya pada tahun 1998. Sejak awal 1990-an, Jobs tinggal di sebuah rumah di permukiman Old Palo Alto, Palo Alto. Presiden Clinton makan malam bersama Jobs dan 14 CEO Silicon Valley di sana pada 7 Agustus 1996 dengan makanan yang disediakan oleh Greens Restaurant. Clinton membalasnya dan Jobs, seorang penyumbang untuk Partai Demokrat, tidur di kamar tidur Lincoln di Gedung Putih.

Jobs membiarkan Jackling House tidak terurus dan berencana meruntuhkannya dan membangun rumah yang lebih kecil di tanah tersebut; namun ia mendapat keluhan dari pelindung budaya setempat atas rencananya. Bulan Juni 2004, Dewan Kota Woodside memberikan Jobs lampu hijau untuk meruntuhkan puri ini dengan syarat ia mengiklankan properti ini selama satu tahun untuk melihat jika ada orang yang mau memindahkannya ke tempat lain dan memperbaikinya. Sejumlah orang tertarik, termasuk beberapa orang yang memiliki pengalaman memperbaiki properti tua, namun tidak ada perjanjian yang dicapai. Kemudian pada tahun yang sama, sekelompok pelindung budaya setempat melakukan tindakan hukum untuk mencegah peruntuhan. Bulan Januari 2007, Jobs tidak diizinkan meruntuhkan properti ini melalui keputusan pengadilan. Keputusan pengadilan berbalik secara banding pada Maret 2010 dan puri ini diruntuhkan pada Februari 2011.

Ia biasanya mengenakan kerah polo lengan panjang hitam yang dibuat oleh St. Croix, jins biru Levi's 501, dan sepatu New Balance 991. Ia adalah seorang pesetarian, seseorang yang makanannya mencakup daging yang hanya berasal dari ikan.

Mobil pilihannya adalah Mercedes SL 55 AMG perak tahun 2006 yang tidak memiliki plat nomor mobil.

Jobs pernah terlibat perang mulut dengan Dell Computer CEO Michael Dell, berawal ketika Jobs mengkritik Dell karena menciptakan "kotak beige yang tidak inovatif." Tanggal 6 Oktober 1997, di Gartner Symposium, ketika Michael Dell ditanyai apa yang akan ia lakukan jika ia memiliki Apple Computer yang sedang bermasalah, ia berkata "Saya akan menutupnya dan mengembalikan uangnya kepada para pemegang saham." Tahun 2006, Steve Jobs mengirimkan surel kepada semua karyawannya ketika kapitalisasi pasar Apple naik melampaui Dell. Isi surel tersebut:

    "Tim, sepertinya Michael Dell tidak pintar memprediksikan masa depan. Berdasarkan penutupan pasar saham hari ini. Apple memiliki nilai lebih tinggi daripada Dell. Saham bergerak ke atas dan ke bawah, dan semua bisa jadi berbeda esok hari, namun saya pikir hari ini kita pantas merenung sejenak. Steve".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sponsor